Aku ingin sedikit berbagi cerita tentang perselingkuhanku yang lain dengan teman di tempatku bekerja.
Aku
bekerja di sebuah pabrik di kawasan pinggiran Jakarta, aku bekerja di
bagian produksi. Memang gaji dan fasilitas yang aku dapatkan di pabrik
lebih dari cukup. Akan tetapi lingkungan dimana aku bekerja mempunyai
kekurangan, yaitu kekurangan pekerja wanita. Ya, memang di divisi tempat
aku bekerja hampir seluruh pekerjanya adalah laki-laki. Pekerja wanita
yang ada pun hanya beberapa orang yang sudah berumur dan tidaklah
menarik hati ku.
Akan tetapi karena
jabatanku di perusahaan itu, aku sering mondar-mandir antara ruang
produksi dan ruang administrasi. Nah, di divisi administrasi itulah ada
pegawai wanita yang sangat menarik hatiku. Terlebih hati “adik” ku.
Namanya Yuni. Berbeda dengan Tante Sri, bagian tubuh Yuni yang sangat
menarik perhatian ku adalah payudaranya. kalau kata anak-anak jaman
sekarang diseut TOGE, akan tetapi menurutku lebih tepat dipakai
panggilan TOBRUT alias Toket Brutal..hahahahaha.
Oh ya, Yuni merupakan pegawai outsourcing yang baru, dia baru bekerja di pabrikku sekitar dua Minggu. Aku dan Yuni memang belum pernah berkenalan, akan tetapi apabila kami bertemu di saat aku sedang di ruang administrasi ,dia selalu melayangkan senyumnya ke padaku. Entah senyuman itu hanya sekedar senyuman yang dia berikan untuk pegawai senior sepertiku, atau dia memang selalu ramah pada semua orang. Akan tetapi bagiku senyuman itu mempunyai makna yang berbeda. Ah, mungkin ini hanya hayalanku saja yang terlalu jauh. Satu hal yang pasti niat nakalku selalu muncul apabila Yuni melayangkan senyumnya padaku.
Oh ya, Yuni merupakan pegawai outsourcing yang baru, dia baru bekerja di pabrikku sekitar dua Minggu. Aku dan Yuni memang belum pernah berkenalan, akan tetapi apabila kami bertemu di saat aku sedang di ruang administrasi ,dia selalu melayangkan senyumnya ke padaku. Entah senyuman itu hanya sekedar senyuman yang dia berikan untuk pegawai senior sepertiku, atau dia memang selalu ramah pada semua orang. Akan tetapi bagiku senyuman itu mempunyai makna yang berbeda. Ah, mungkin ini hanya hayalanku saja yang terlalu jauh. Satu hal yang pasti niat nakalku selalu muncul apabila Yuni melayangkan senyumnya padaku.
Terbayang
selalu bongkahan gunung kembar yang menantang di depan mataku.
Gambaranku sih ukuran nya sekitar 34 akan tetapi size cupnya yang
menantang, Double D. Terbayang di otaku apabila bongkahan tersebut
digesekan di muka ku dan kontol ku. Yuni termasuk kategori ABG dengan
umurnya yang baru menginjak 19 tahun. Aku yang sebenarnya lebih menyukai
wanita yang lebih tua dariku, enatah mengapa melihat Yuni hasrat ku
selalu muncul. Betapa tersiksanya aku apabila kontolku ini tak dapat
diajak kompromi, karena jika melihat Yuni kontolku pasti berdiri. Tetapi
aku bekerja dengan menggunakan celana jeans yang cukup ketat, sehingga
sangatlah menyakitkan bagi ku.
Dan kesempatan ku untuk “mendekatkan diri” kepada Yuni pun tercapai. Waktu itu aku dan Yuni harus lembur kerja karena harus meng-input stock barang produksi dan mengurus beberapa PO untuk sub-kon pabrik ku. Memang aku tidak hanya berduaan saja yang kebagian lembur, akan tetapi aku yakin akan mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tubuh Yuni. Setelah istirahat sebentar akupun membawa berkas-berkas yang diperlukan dan beranjak menuju ruangan admin. Disana telah ada 4 orang admin yang sedang lembur. Aku pun mendekati Yuni yang mejanya agak jauh sendiri. Aku pun mengambil kursi dan langsung duduk di sebelah Yuni.
Dan kesempatan ku untuk “mendekatkan diri” kepada Yuni pun tercapai. Waktu itu aku dan Yuni harus lembur kerja karena harus meng-input stock barang produksi dan mengurus beberapa PO untuk sub-kon pabrik ku. Memang aku tidak hanya berduaan saja yang kebagian lembur, akan tetapi aku yakin akan mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tubuh Yuni. Setelah istirahat sebentar akupun membawa berkas-berkas yang diperlukan dan beranjak menuju ruangan admin. Disana telah ada 4 orang admin yang sedang lembur. Aku pun mendekati Yuni yang mejanya agak jauh sendiri. Aku pun mengambil kursi dan langsung duduk di sebelah Yuni.
“Eh,
mbak...ini berkas yang harus di input, tolong ya di duluin berkas saya
,supaya lekas beres kerjaannya.” Kataku sambil menyerahkan berkas yang
aku bawa tadi. Yuni menoleh ke arahku dan tersenyum. Dia pun berkata,”
oh ya Pak, saya kerjakan setelah selesai berkas yang satu ini”. Aku pun
menjulurkan tangan ku dan berkata,” kita belum kenalan deh, namaku Egi,
aku di bagian produksi”. Yuni pun menjabat tanganku dan membalas
perkenalanku dengan senyum ,” saya Yuni ,Pak...mohon dibantu karena saya
masih baru disini”. Aku tersenyum dan berkata,” Tenang saja, di sini
orangnya baik-baik koq, pasti mau bantu kamu”. Lalu kami pun larut dalam
pekerjaan kami hingga tak terasa waktu telah menunjukan pukul 23:15.
Tak
lama aku oun memberaskan berkas yang telah di input, Yuni pun
membereskan berkas –berkas dan meja kerjanya. Aku pun memberanikan diri
bertanya pada Yuni ,”Yun, udah jam segini, ka,u pulang nya ke mana? Jauh
ga?”. Yuni menjawab,” Ngga terlalu jauh pak, kalau naik angkot paling
sejam lah”. Lalu aku bertanya lagi ,”Terus kamu pulang sama siapa? Jam
segini kan ga ada angkot. Dijemput Suami atau cowoknya?” Yuni pun
menggelengkan kepalanya dan menjawab ,” Tidak Pak, saya belum menikah,
kalau cowok dah putus 3 bulan yang lalu, jadi paling Yuni pulang pakai
taksi saja”. Aku pun bersorak dalam hati ,” Nah ini dia kesempatan ku
datang”. Lalu aku pun menawarkan diri untuk menawarkan diri menangantar
Yuni pulang. Awalnya Yuni menolak dengan alasan takut merepotkan dan
tidak enak takut jadi gosip di pabrik. Karena aku desak , dan memang aku
punya alasan kuat karena arah kita pulang sejalan. Akhirnya Yuni pun
setuju untuk diantar olehku.
Aku pun beranjak menuju lapangan parkir di ikuti oleh Yuni. Melihat Yuni yang berjalan di belakangku aku pun berhenti dan berkata ,” Loh koq malah jalan dibelakang ku? Kayak mau baris-berbaris...sini jalan nya bareng aja”. Lalu aku pun menarik tangannya dan berjalan menuju mobilku. Ada satu hal yang aneh menurutku, ketika aku menarik tangannya dan berjalan sambil memegang tangannya ,Yuni tidak sekali pun melepaskan pegangan tanganku. Tapi aku tidak berpikir jauh, takut salah tafsir nantinya. Lalu kami pun masuk kedalam mobil ku. Aku pun menyalakan mobil ku dan tak lama kami pun berangkat. Lima belas menit pertama tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. Hanya suara lagu Rihana yang terdengar dari tape mobilku.
Aku pun beranjak menuju lapangan parkir di ikuti oleh Yuni. Melihat Yuni yang berjalan di belakangku aku pun berhenti dan berkata ,” Loh koq malah jalan dibelakang ku? Kayak mau baris-berbaris...sini jalan nya bareng aja”. Lalu aku pun menarik tangannya dan berjalan menuju mobilku. Ada satu hal yang aneh menurutku, ketika aku menarik tangannya dan berjalan sambil memegang tangannya ,Yuni tidak sekali pun melepaskan pegangan tanganku. Tapi aku tidak berpikir jauh, takut salah tafsir nantinya. Lalu kami pun masuk kedalam mobil ku. Aku pun menyalakan mobil ku dan tak lama kami pun berangkat. Lima belas menit pertama tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. Hanya suara lagu Rihana yang terdengar dari tape mobilku.
“Hayyooo..koq
malah diam sih? Kayak belum kenal, kan tadi udah kenalan”. Yuni
terlihat kaget dan tersenyum,” Duh...bikin kaget aja Pak, ga papa koq
pak, Cuma saya malu ga tau mau ngobrol apa.” Aku pun tersenyum dan
berkata ,” Yah, ngobrol apa keq, ngobrol ringan, ngobrol berat terserah,
ngobrol dewasa juga boleh...”. Mendengar omongan ku , kulihat Yuni
melirik ke arah ku. Dia menjawab,” Koq ngobrol dewasa sih Pak, ga enak
ah...”. “Kalau dibikin enak sebenarnya kan pasti enak, Yun”. Tak lama
kemudian kami pun mulai larut dalam obrolan –obrolan yang dimulai dari
onbrolan ringan sampai aku sengaja membawa obrolan ku ke arah obrolan
dewasa. Dan ternyata Yuni menganggapi obrolan ku dengan senang, dan tak
tampak di wajahnya ada keberatan dengan arah obrolan ku.
Tak lama kemudian aku belokan mobilku ke arah sebuah restoran fast food yang buka 24 jam. “Loh, mau kemana dulu Pak?” Tanya Yuni. “Aku lapar Yun, kamu lapar ga?” tanya ku balik. “Sedikit sih Pak, tapi ga usah lah, ga papa koq. Nanti saya makan di rumah saja.” Jawab Yuni.”Gak papa Yun, sekalian aja lah. Emang kamu ditungguin sama ortu ya di rumah?” Tanya ku. “Gak Pak, Yuni tinggal berdua dengan kakak Yuni yang Cowok dengan istrinya.” Jawab Yuni. Aku kembali bertanya ,”Trus Kakak kamu marah kalau kamu pulang telat ?” Yuni menggelengkan kepalanya dan berkata,” Gak Pak, Kakak Yuni tau kalau Yuni pasti pulang telat lembur. Kadang Yuni suka ke kostan temen Yuni kalau bener-bener telat pulangnya “. Aku menangkap ada kesempatan yang tidak boleh dilewatkan .”Nah kan ,ga ada ,masalah dong kalau kita telat, yang penting kamu ntar sampe di rumah kan...”. Yuni tak menjawab hanya mengangguk pelan dibarengi dengan senyum nya yang membuat kontolku jadi berdiri. Lalu kami pun memasuki fastfood tersebut dan memesan makanan .Akupun mengambil meja yang letaknya di luar ruangan dan agak menyendiri agar aku dapat melancarkan rayuan ku pada Yuni.
Tak lama kami pun makan sambil melanjutkan obrolan kami sewaktu di mobil tadi. Setelah selesai makan aku pun menyalakan rokok putih kegemaranku. Tiba –tiba Yuni berkata ,”Pak ,kalau saya ngerokok boleh ga?”. Aku pun sempat terdiam dan tak lama menjawab ,”Oh, ya silahkan...ga ada yang ngelarang koq. Ada rokoknya?”. Yuni hanya mengangguk sambil merogoh sesuatu dan mengeluarkan rokok dari tas nya. Kami pun melanjutkan obrolan kami dan tanpa terasa waktu telah lewat dari tengah malam. Yuni melirik jam tangannya dan berkata ,”Pak, udah malem banget nih, pulang aja yuk....Saya ga enak sama orang rumah”.
Tak lama kemudian aku belokan mobilku ke arah sebuah restoran fast food yang buka 24 jam. “Loh, mau kemana dulu Pak?” Tanya Yuni. “Aku lapar Yun, kamu lapar ga?” tanya ku balik. “Sedikit sih Pak, tapi ga usah lah, ga papa koq. Nanti saya makan di rumah saja.” Jawab Yuni.”Gak papa Yun, sekalian aja lah. Emang kamu ditungguin sama ortu ya di rumah?” Tanya ku. “Gak Pak, Yuni tinggal berdua dengan kakak Yuni yang Cowok dengan istrinya.” Jawab Yuni. Aku kembali bertanya ,”Trus Kakak kamu marah kalau kamu pulang telat ?” Yuni menggelengkan kepalanya dan berkata,” Gak Pak, Kakak Yuni tau kalau Yuni pasti pulang telat lembur. Kadang Yuni suka ke kostan temen Yuni kalau bener-bener telat pulangnya “. Aku menangkap ada kesempatan yang tidak boleh dilewatkan .”Nah kan ,ga ada ,masalah dong kalau kita telat, yang penting kamu ntar sampe di rumah kan...”. Yuni tak menjawab hanya mengangguk pelan dibarengi dengan senyum nya yang membuat kontolku jadi berdiri. Lalu kami pun memasuki fastfood tersebut dan memesan makanan .Akupun mengambil meja yang letaknya di luar ruangan dan agak menyendiri agar aku dapat melancarkan rayuan ku pada Yuni.
Tak lama kami pun makan sambil melanjutkan obrolan kami sewaktu di mobil tadi. Setelah selesai makan aku pun menyalakan rokok putih kegemaranku. Tiba –tiba Yuni berkata ,”Pak ,kalau saya ngerokok boleh ga?”. Aku pun sempat terdiam dan tak lama menjawab ,”Oh, ya silahkan...ga ada yang ngelarang koq. Ada rokoknya?”. Yuni hanya mengangguk sambil merogoh sesuatu dan mengeluarkan rokok dari tas nya. Kami pun melanjutkan obrolan kami dan tanpa terasa waktu telah lewat dari tengah malam. Yuni melirik jam tangannya dan berkata ,”Pak, udah malem banget nih, pulang aja yuk....Saya ga enak sama orang rumah”.
Aku
pun menyalakan rokok kembali sambil berkata ,”Tar yah tanggung, 1
batang lagi, ga papa kan? Lagian kata kamu tadi kalau pulang telat
banget kan bisa nginep di kostan temen”. Yuni tak menjawab, lalu
mengeluarkan Blackberry nya, kemudian sibuk mengetik pesan di BB nya
tersebut. Selang beberapa saat kemudian Yuni berkata ,”Ya sdudah Pak,
Saya sudah memberitahu kakak saya kalau ga pulang malem ini, saya pulang
ke kostan temen aja”. Kemudian Yuni kembali sibuk dengan bb nya dan
beberapa kali mencoba menelpon seseorang namun kelihatannya orang yang
dituju tersebut tak menjawab telpon Yuni.Aku pun bertanya ,”Telpon
siapa? Kakak Kamu?” Yuni menggelengkan kepalanya dan menjawab ,”Telpon
temen yang kost itu, tapi ga jawab dari tadi”.
Tak
lama kemudian terlihat dia tersenyum senang sambil berkata
,”Woiii...telpon koq ga diangkat dari tadi, gue nginep tempat lo
ya...Jangan di kunci dulu, tar lagi gue kesitu.............Hah,sorry deh
ganggu, tapi doi pulang atau gimana?.................Yaaahhh, terus
gimana dong?..............ya udah deh, tar gue hubungin lo lagi deh...”.
Terlihat Yuni menutup BB nya dan memasang muka sedikit cemberut. “Loh,
kenapa ,Yun?” Tanyaku kepada Yuni. Dengan muka yang masih agak cemberut
Yuni pun menjawab ,” Kesel Pak, Cowok nya temen saya ternyata nginep di
kostan...trus Yuni jadi ga bisa ke kostan”. Aku kembali bertanya ,”Loh,
mank kostan nya bebas? Koq cowok nya bisa nginep?” .
”Ya
Pak bebas sekali, tadi aja lama ga diangkat ...eh taunya temen Yuni
lagi begituan....”. Jawab Yuni. “Loh, begituan apaan? Aku ga ngerti?”
Tanyaku pura-pura bingung. “Ah, masa Bapak ga tau, bapak kan dah
dewasa....”. “Oooooohhh...lagi ML toh”.Jawabku. “Nah trus gimana?”
Tanyaku lagi. “Gak tau Pak...saya juga bingung”. Jawab Yuni. “Ya sudah,
saya bukakan Hotel saja ya... pagi-pagi kan bisa pulang ganti baju.”
Ajakku kepada Yuni. Yuni menjawab ,”Gak ah Pak, takut saya...”. “Loh
,takut apaan?” tanyaku. Yuni kembali menjawab ,”Takut diapa-apain sama
Bapak”. Aku agak kecewa dengan jawabannya, akan tetapi kulihat raut
mukanya tidak menunjukan penolakan terhadap ajakanku. Maka kembali aku
mengajak untuk menginap di hotel. Dengan berbagai alasan dan rayuan
akhirnya Yuni pun menyetujui ajakan ku. Aku pun bersorak dalam hati. Dan
tak lama kemudian mobilku pun kupacu menuju hotel bintang 3 terdekat.
Bukan mau sombong, tapi aku lebih memilih hotel berbintang ketimbang
hotel melati ataupun losmen, dengan alasan jauh lebih aman dari razia
polisi atau satpol PP. yah, untuk jaga-jaga saja.
Aku pun segera turun dan menyuruh Yuni menunggu di mobil. Setelah check in aku kembali ke mobil dan mengajak Yuni turun dan berjalan menuju Hotel tersebut. Tak lama kami pun sampai di depan kamar ,aku membuka kunci elektronik pintunya dan mempersilahkan Yuni masuk terlebih dahulu. Tiba-tiba Yuni berkata ,”Loh koq ranjangnya satu doang Pak?”. Aku pun menjawab ,”Oh..yang double udah ga ada, full semua “. Jawabku enteng, padahal aku memang sengaja memesan yang ranjangnya single. Setalah beberapa saat aku pun membuat kopi untuku dan menawarkan pada Yuni, namun Yuni menggelengkan kepalanya. Sambil mengobrol Yuni duduk di ranjang dengan bersandar pada tembok sambil memainkan remote TV.
Aku pun segera turun dan menyuruh Yuni menunggu di mobil. Setelah check in aku kembali ke mobil dan mengajak Yuni turun dan berjalan menuju Hotel tersebut. Tak lama kami pun sampai di depan kamar ,aku membuka kunci elektronik pintunya dan mempersilahkan Yuni masuk terlebih dahulu. Tiba-tiba Yuni berkata ,”Loh koq ranjangnya satu doang Pak?”. Aku pun menjawab ,”Oh..yang double udah ga ada, full semua “. Jawabku enteng, padahal aku memang sengaja memesan yang ranjangnya single. Setalah beberapa saat aku pun membuat kopi untuku dan menawarkan pada Yuni, namun Yuni menggelengkan kepalanya. Sambil mengobrol Yuni duduk di ranjang dengan bersandar pada tembok sambil memainkan remote TV.
Aku
pun duduk di samping Yuni sambil memegang kopi yang aku buat tadi. Kami
pun mengobrol sambil diselingi dengan candaan-candaan ringan. Pada saat
bercanda itu aku sengaja menumpahkan kopi di tanganku ke baju Yuni.
“Waahhhh...sorry banget Yun...sini aku bersihin”. Kataku sambil
mengambil tissue dan mengelap tumpahan kopiku di atas dadanya. Aku
sengaja mengelap dengan perlahan supaya dapat merasakan empuknya
payudara nya yang super itu. Yuni pun berkata ,”Gak papa Pak, udah biar
Yuni bersihin sendiri aja di kamar mandi”. Yuni pun beranjak ke kamar
mandi. Tak lala kemudian aku mengambil kimono yang tersedia di lemari
dan mengetuk pintu kamar mandi untuk menyerahkan nya ke pada Yuni.
“Yun...ini kamu ganti pake kimono aja, biar bajunya digantung di lemari
aja”. Yuni tak menjawab. Aku pun sempat berpikir dan berkata dalam hati
,”wah..jangan-jangan udah kebaca nih niatku”. Tapi aku berpikir untuk
tidak mundur kecuali memang Yuni menolak dengan tegas .
Tok..tok...tok..kembali
aku mengetuk pintu kamar mandi sambil menawarkan kimono nya. Tak lama
terdengar suara air mengalir dari keran kamar mandi. Kutunggu dan
kutunggu, tak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Aku pun mulai gelisah
serta berpikiran takut kalau Yuni marah ,besoknya dia bercerita pada
teman-temannya di pabrik. Wah...mati aku kalau sampai itu terjadi.
Selagi aku kebingungan dan tenggelam dalam kegelisahanku, kudengar suara
Yuni memanggil ku dari dalam kamar mandi. “Pak...masuk aja dan tolong
bawakan kimononya sekalian ya, please...tolong ya..”. Masih dengan
kegelisahan ku aku pun membuka pintu kamar mandi dan hendak menyerahkan
kimono nya. Namun ternyata kegelisahan ku pun musnah, kulihat Yuni
sedang berbaring di dalam bath tub dan tersenyum padaku.
“Pak,
dari awal di fastfood tadi sebenernya saya dah baca niat Bapak. Kalau
memang Bapak mau, masuk aja sekalian ke dalam bath tub”. Aku pun tak
bergeming dan hanya melongo memandangi tubuh Yuni yang tak tertutup
sehelai benang pun berbaringa dan berendam di dalam bath tub. Kembali
Yuni berkata,”Loh koq malah bengong sih Pak? Bukannya bapak kepengen
sama saya, makanya Bapak mengajak saya ke hotel juga?”. Aku menjawab
dengan terbata-bata karena masih bingung ,”I..ii..yya
sih...taa..tapi...”. belum selesai menjawab ajakan itu, Yuni pun kembali
berkata,” Tenang aja Pak, ga usah takut...Yuni juga sebenernya dah
kepengen ML sewaktu kita ngobrol di mobil, tapi saya ga tau gimana harus
ngomong ke Bapak, eh ternyata saya perhatikan Bapak punya niatan
begitu, Cuma kelamaan......makanya mending saya mulai duluan dari pada
kelamaan nunggu Bapak.”
Tanpa banyak berpikir, aku pun menanggalkan pakaian ku dan masuk ke dalam bath tub, kemudian dengan bernafsu ku elus-elus payudara nya, dan ku mulai menjilati dan menyedot putingnya yang telah berdiri. Yuni pun mendesah dan memelukku, sampai-sampai aku tak dapat bernafas karena mukaku tertutup oleh bongkahan payudaranya yang besar itu. “Ahhhh...ooouuuhhhh....terus Paaaakkk...hisap terusssssshhh...hhhmmppphh....”. Aku semakin bersemangat menghisap dan menjilati payudaranya ,sedangkan tangan ku pun bergerilya di perut dan turun ke arah memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tak begitu lebat.
Tanpa banyak berpikir, aku pun menanggalkan pakaian ku dan masuk ke dalam bath tub, kemudian dengan bernafsu ku elus-elus payudara nya, dan ku mulai menjilati dan menyedot putingnya yang telah berdiri. Yuni pun mendesah dan memelukku, sampai-sampai aku tak dapat bernafas karena mukaku tertutup oleh bongkahan payudaranya yang besar itu. “Ahhhh...ooouuuhhhh....terus Paaaakkk...hisap terusssssshhh...hhhmmppphh....”. Aku semakin bersemangat menghisap dan menjilati payudaranya ,sedangkan tangan ku pun bergerilya di perut dan turun ke arah memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tak begitu lebat.
Aku
pun mulai mengusap-usap permukaan memek nya dan mulai menggosok-gosok
jari tengahku di antara bibir memeknya .Tak ayal lagi Yuni semakin
menggeliat-geliat liar sembari mendesah semakin kencang.
“Ooouuuuhhhh.....paaaakkk,...eennaaakkk...ssshhhhh h.....”. kemudian aku
mulai memasukan jariku kedalam memeknya dan mulai mengocok memeknya
dengan perlahan. Yuni pun tak tinggal diam, tangan kirinya mengelus-elus
kontolku yang telah berdiri tegak sedangkan tangan kanannya
mengusap-usap puting susuku. Lalu kemudian aku pun berdiri dan menarik
tangan Yuni untuk berpindah ke kamar.
Yuni
pun mengikuti ku dan kemudian merebahkan diri di atas kasur .Terlihat
lebih jelas bentuk tubuh Yuni dengan lekukan badan yang sangat indah dan
membangkitkan gairah pria manapun yang melihatnya. Tanpa menunggu lama
aku pun mulai merangkak dan menjilati tubuh Yuni mulai dari kaki hingga
terhenti di pangkal pahanya. Lalu aku pun mulai menjilati dan menciumi
pangkal pahanya dengan jemariku yang mulai mengelus –elus bibir
memeknya. Yuni pun mendesah dengan liar dan meremas-remas rambutku
sedang tangan satunya mulai meremas payudaranya sendiri.
“Paaakkkkhh...tteerruuusss...aaaahhhhh....ooouuuuc
chhh.....ssstt....aahhhh...”. lidahnya sibuk menyapu bibirnya sendiri
sehingga menambah gairah ku untuk terus melakukan aksiku di pangkal
pahanya.
Jari telunjuku mulai memasuki lobang memeknya sedangkan jempulku mengelus-elus clitoris nya. Tampak Yuni semakin menggelinjang dan mendesah-desah tak karuan. Tak lama kemudian tampak Yuni mengangkat badannya dan mejambak rambutku dengan hentakan yang keras. Terlihat dengan jelas memeknya berkedut-kedut dan diiringi teriakan kecil dari mulut Yuni. “Aaaccchhhhhh......Pppaaakkkhh...ssaaayyyyaaa...kk eelluuaaarrr...oooouuucchhhhh.....”. Selang tak beberapa lama, tubuh Yuni pun perlahan turun kembali dan jambakan rambutnya mulai mengendor.
Jari telunjuku mulai memasuki lobang memeknya sedangkan jempulku mengelus-elus clitoris nya. Tampak Yuni semakin menggelinjang dan mendesah-desah tak karuan. Tak lama kemudian tampak Yuni mengangkat badannya dan mejambak rambutku dengan hentakan yang keras. Terlihat dengan jelas memeknya berkedut-kedut dan diiringi teriakan kecil dari mulut Yuni. “Aaaccchhhhhh......Pppaaakkkhh...ssaaayyyyaaa...kk eelluuaaarrr...oooouuucchhhhh.....”. Selang tak beberapa lama, tubuh Yuni pun perlahan turun kembali dan jambakan rambutnya mulai mengendor.
Aku
pun menghentikan aksiku dan mulai memposisikan tubuhku mengangkangi
wajah Yuni. Tanpa di suruh pun ,Yuni mulai mengelus-elus kontolku dan
menjilati lobang kencing ku. Sensasi yang kurasakan membuat tubuhku
mengigil karena nikmat dan geli pada waktu yang bersamaan. Lalu Yuni pun
mulai memasikan kontolku ke dalam mulutnya. Dia mulai menghisap
kontolku dengan perlahan tapi pasti. “Wah...keliatannya dia sudah mahir
dalam hisap-menghisap kontol nih...”. kataku dalam hati.
Tapi
aku tak memikirkan hal itu dan larut dalam kenikmatan yang kurasakan
pada saat itu. Tiba-tiba rasa isengku pun muncul. Dengan sedikit
hentakan kecil, kucoba untuk memasukan kontolku seluruhnya ke dalam
mulutnya. Otomatis terlihat Yuni terkaget-kaget dan melototkan matanya
ke arah ku. Yuni pun terbatuk-batuk dan melepaskan kontolku yang
menancap seluruhnya di dalam mulutnya.
“Uhhuukkk...uhhuuukk.....Paakk...kkaallaauu mau dimasukan semua bilang
doonngg...Uhukk..uhuk...”. kata Yuni terbatuk-batuk. Aku pun tersenyum
kecil dan berkata ,”Sorry Yun, hasin aku gemas liat kamu menghisap
kontolku ini “. Sambil kembali menyodorkan kontolku ke dalam mulutnya.
Yuni pun kembali membuka mulutnya, kali ini dia membuka mulutnya lebih
lebar lagi. Aku pun mulai memaju mundurkan pantatku dan sesekali menekan
hingga kontolku pun habis masuk seluruhnya sampai terasa sekali mentok
di dalam ternggorokannya.
Tak lama kemudian aku pun bangkit, dan berdiri di pinggir kasur. Dan aku pun menarik kaki Yuni sehingga pinggulnya kutempatkan tepat di bibir kasur. Kaki kirinya aku naikan ke atas dadaku. Sedangkan kaki kanannya menjuntai di pinggir kasur. Aku pun menggenggam kontol ku dan mulai menggosok-gosokan kepala nya di atas bibir memek Yuni. “Paakk...ayyooo...maaassuuukkkannn...cceepppeettta annn....”. tanpa menunggu lebih lama aku pun mulai menekan kontolku perlahan dan mulai memasukan kontolku ke dalam memeknya. Tak begitu sulit bagiku untuk memasukan kontolku ke dalam memeknya. Aku pun mulai berpikir ,”wah ,sepertinya Yuni dah ga perawan nih...tapi ga papa deh, kali –kali nyona ABG...hehehehe”. kemudian ketika kontolku telah masuk dua pertiganya aku pun menariknya kembali hingga tersisa kepala kontolku saja yang terbenam di dalam memeknya. Berkali-kali aku melakukan itu hingga terasa memek Yuni mulai makin membasah.
Tak lama kemudian aku pun bangkit, dan berdiri di pinggir kasur. Dan aku pun menarik kaki Yuni sehingga pinggulnya kutempatkan tepat di bibir kasur. Kaki kirinya aku naikan ke atas dadaku. Sedangkan kaki kanannya menjuntai di pinggir kasur. Aku pun menggenggam kontol ku dan mulai menggosok-gosokan kepala nya di atas bibir memek Yuni. “Paakk...ayyooo...maaassuuukkkannn...cceepppeettta annn....”. tanpa menunggu lebih lama aku pun mulai menekan kontolku perlahan dan mulai memasukan kontolku ke dalam memeknya. Tak begitu sulit bagiku untuk memasukan kontolku ke dalam memeknya. Aku pun mulai berpikir ,”wah ,sepertinya Yuni dah ga perawan nih...tapi ga papa deh, kali –kali nyona ABG...hehehehe”. kemudian ketika kontolku telah masuk dua pertiganya aku pun menariknya kembali hingga tersisa kepala kontolku saja yang terbenam di dalam memeknya. Berkali-kali aku melakukan itu hingga terasa memek Yuni mulai makin membasah.
“Paakk...ayyoo...ddooongg...diii..cceepppeeetiiinn
n....” kata Yuni dengan setengah memohon kepadaku. “Sabar Yun, bentar
lagi ya.....”. Aku pun mulai mempercepat goyanganku sambil menjilati
betis kaki kiri Yuni yang kuletakan di dadaku tadi.
“Pllookkk..plookk..plloookkk...”. terdengar suara benturan antara dua
selangkangan kami. Yuni pun mendesah dengan liar dan kembali
meremas-remas payudaranya sendiri.
“Aaaaaahhhh...ssshhhh....pppaakkk...kkkoonnttooolll...bbaaapppaakkk..eennnaakkk...bbeennerrr....ooou
ucchhh...hhhmmpphhh...”. Aku tak menjawab ,aku terus menggenjot Yuni
dengan penuh semangat. Tak lama kemudian aku pun menghentikan aksiku.
Dan melepaskan kontolku. Tampak roman kecewa tampak di wajah Yuni.
“Paakk..kkeennnaaapaaaa di ccabbuut..?”. Aku tersenyum dan menarik tubuh
Yuni sambil berkata ,”Gantian dong, kamu yang di atas ya...”. Kemudian
aku pun berbaring dan Yuni segera menaiki tubuhku. Dia pun berjongkok
tepat di atas kontolku, dan kemudian memegang kontolku serta
membimbingnya perlahan tepat di bibir memek nya yang tampak merekah
indah. Digesek-gesekan nya sedikit, kemudian dengan perlahan tapi pasti
Yuni pun menurunkan badannya sehingga dengan mudah kontolku kembali
masuk kedalam lobang memeknya.
Yuni terdiam sebentar, tampak dia memejamkan matanya dan mendesah kecil ,”Hmmmppphhh...sssstt....aahhh”. Kemudian dia mulai menaik turunkan badannya. Mula –mula Yuni melakukannya dengan perlahan. Dan lama-lama dia mulai menaik turunkan pantatnya dengan cepat. Kembali terdengar benturan antara selangkangan kami. Tak lama kemudian Yuni pun mengganti posisinya, lututnya di letakan di antara pinggulku, sehingga kontolku pun masuk dengan sempurna ke dalam memeknya. Dia mulai memaju mundurkan pantatnya dan menggoyangkan pinggulnya. Posisi ini kurasakan jauh lebih enak dibandingkan dengan posisi tadi. Aku pun tak tinggal diam, aku mulai meramas pantatnya dan ikut membantu memaju-mundurkan pantatnya. Kedua tangan Yuni pun bertumpu di dadaku.
Yuni terdiam sebentar, tampak dia memejamkan matanya dan mendesah kecil ,”Hmmmppphhh...sssstt....aahhh”. Kemudian dia mulai menaik turunkan badannya. Mula –mula Yuni melakukannya dengan perlahan. Dan lama-lama dia mulai menaik turunkan pantatnya dengan cepat. Kembali terdengar benturan antara selangkangan kami. Tak lama kemudian Yuni pun mengganti posisinya, lututnya di letakan di antara pinggulku, sehingga kontolku pun masuk dengan sempurna ke dalam memeknya. Dia mulai memaju mundurkan pantatnya dan menggoyangkan pinggulnya. Posisi ini kurasakan jauh lebih enak dibandingkan dengan posisi tadi. Aku pun tak tinggal diam, aku mulai meramas pantatnya dan ikut membantu memaju-mundurkan pantatnya. Kedua tangan Yuni pun bertumpu di dadaku.
Sehingga
tampak dengan jelas payudaranya yang besar itu tepat di depan ku.
Tampak payudaranya bergoyang mengikuti irama goyangan pantat Yuni. Aku
pun tak menyia-nyiakan pemandangan tersebut. Kedua tanganku pun
berpindah dari pantat sekarang memegang kedua bukit indah yang ada di
depan ku. Dan mulai meremas –remas sambil mulai menjilati putingnya.
Terkadang aku gigit –gigit kecil puting nya itu. Tampak Yuni semakin
mempercepat goyangannya.
“Aaahhh...ppaaakkk...eeennnaaakkk...ppaaakkk...hhh
mmmpphhh...ooouuccchhh.” tangan Yuni yang sedari tadi bertumpu di dadaku
pun ikut meremas dadaku. “Paaakkk...
seebbeenntaarr...laagiihhh....aaahhhh....sseebbeentaarr
laagiiiihhhh...Aaaaaaahhhhhhhhhhh.... sssttthhh.... Oooouuuucchhh...”.
dan Yuni pun menekan pentatnya kuat-kuat sehingga amblaslah kontolku
seluruhnya ke dalam memeknya. Dan tangannya meremas dadaku dengan penuh
tenaga. Tubuhnya mengejang disertai kepalanya yang terlempar ke
belakang. “Ppppaaakk...aaaahhhhh.......”. dan kembali tubuh Yuni ambruk
melemas kedua kalinya. Tampak orgasme nya yang kedua ini jauh lebih
nikmat dibandingkan yang pertama tadi. Terlihat wajahnya yang memucat
sambil menggigit bibirnya, Yuni pun bergidik disertai tubuhnya yang
bergetar karena sensasi orgasmenya masih terasa.
Lalu aku pun membalikan tubuhnya yang terdiam di atas tubuhku. Kemudian ku angkat ke dua kakinya dan kuletakan di bahuku. Tampak dengan jelas memeknya semakin terlihat menggembung, sehingga aku pun menjadi tak tahan ingin segera memasukan kontolku kembali ke dalam lobang kenikamatan itu. Tangan kiriku kupakai untuk menumpu berat badanku dan tangan kiriku kugunakan untuk membimbing kontolku ke dalam lobang memek nya yang telah menanti. Ketika aku mulai menggesekan kepala kontolku di bibir memek itu, Yuni pun menahan pinggulku dan berkata ,”sebentar Paakkk...hhhmmpphhhh....biarr saayya .. istiraahhat dullluuuhh...hhhmmpphhh....”.
Lalu aku pun membalikan tubuhnya yang terdiam di atas tubuhku. Kemudian ku angkat ke dua kakinya dan kuletakan di bahuku. Tampak dengan jelas memeknya semakin terlihat menggembung, sehingga aku pun menjadi tak tahan ingin segera memasukan kontolku kembali ke dalam lobang kenikamatan itu. Tangan kiriku kupakai untuk menumpu berat badanku dan tangan kiriku kugunakan untuk membimbing kontolku ke dalam lobang memek nya yang telah menanti. Ketika aku mulai menggesekan kepala kontolku di bibir memek itu, Yuni pun menahan pinggulku dan berkata ,”sebentar Paakkk...hhhmmpphhhh....biarr saayya .. istiraahhat dullluuuhh...hhhmmpphhh....”.
Tampak
nafasnya masih tersengal-sengal. Tapi aku tak memperdulikannya, dengan
sekali hentak maka kontolku pun masuk kedalam lobang memeknya.
“Aaaaahhhh... Paaaakkkk.......!!!!” Teriak Yuni sambil meremas pantatku
dengan keras, sehingga terasa pedih karena kukunya yang agak panjang.
Aku diam kan sejenak kontolku di dalam memeknya. Terasa sekali
kedutan-kedutan kecil di dalam memeknya, dan terasa nikmat sekali. Walau
sebenarnya kedutan dan kenikmatan lobang memeknya kurasakan tak
sedahsyat Tante Sri. Akan tetapi untuk wanita seumuran Yuni buatku
memeknya memang super juga.
Aku masih mendiamkan kontolku terbenam seluruhnya di dalam memek Yuni. Kemudian aku pun mencium dan melumat bibirnya. Awalnya dia menolak dan berkata ,”Maaf Paakkk...saya hanyaa berciuman dengan cowo yang bakal jadi suami saja...ga papa kan pa....?”. Aku hanya diam dan menatap matanya dan kembali berusaha untuk mencium bibirnya, penolakan kembali aku dapatkan. Yuni tampak menolehkan wajahnya ke samping. “Ayoo dong Yun, aku inginmencium bibir kamu, biar tambah lebih enak buatku.” Ke pegang rahang Yuni dan kupalingkan kembali wajahnya ke arah ku. Kudekatkan wajahku dan menciumnya. Kali ini Yuni tak menoleh dan membiarkan aku menciumi, menjilati bibirmya. Akan tetapi selama beberapa saat dia belum juga membalas ciuman ku. Aku pu tak tinggal diam, aku mulai menggenjot kontolku dan ku genjot dengan keras ,sehingga membuat Yuni terpekik pelan. Pada saat dia memekik itulah aku mulai memasukan lidah ku kedalam mulutnya dan mulai menyapu seluruh bagian dalam mulutnya. Perkiraan ku ternyata tepat, sambil terus menggoyangkan pantatku, Yuni meulai mebalas ciuman ku, bahkan dia lah yang menjadi lebih agresif menyedot dan menjilati lidahku. Memang terasa berbeda sekali, kurasakan sensasi yang lebih nikmat disaat menggenjot Yuni ditambah dengan aksi sedotan mulut nya. Tak berapa lama aku semakin cepat menggenjot pantatku. Kurasakan air maniku akan segera keluar .Dan tampak Yuni pun ikut menggoyangkan pantatnya, dan aku tau bahwa dia pun akan segera mencapai orgasme nya yang ketiga kali. Aku pun semakin mempercepat genjotanku, dan kemudian menekan pantatku sekuat tenaga sehingga kontolku terbenam seluruhnya di dalam memek nya. “Aaahhh....aakkuu ..kkeellluuaarrrrhhh........crooottt...ccroooott.. .ccrroooooottt..”. Yuni pun berteriak dan mencengkram pantatku dengan kuat. “Aaaaahhhhh.....sssshhhhh...ooouuuucchhhh.....ssss ayyyyaaaahhh,..jjuggaaa pppaaakkkk....!!!”. dan kurasakan memek Yuni kembali berkedut dan kali ini terasa seakan menghisap kontolku sehingga kontolku serasa tersedot lebih dalam ke dalam memeknya. Terasa seluruh syaraf yang ada di dalam tubuhku seperti tersengat listrik akibat kenikmatan yang luar biasa itu. Tak lama kemjudian aku pun ambruk di sebelah tubuh Yuni yang sama tergolek lemas.
“Yunnnhh...hhmmpphh..memek kamu..toopp baangeett ...dehhh.” Kataku sambil mengecup jidatnya. Yuni pun tersenyum dan menjawab,’Sama paakk...kontol bapak lebih enak dari pada cowok saya...”. Aku pun bertanya kepada Yuni,” tadi katanya ga mau ciuman, katanya kalo ciuman Cuma buat suami nyu doang, koq mau sih di cium aku?”. Yuni menatapku dan tersenyum sambil berkata, “ga tau Pak, selama ini saya hanya berciuman dengan pacar saya. Memang saya pernah ML dengan beberapa cowok kenalan saya, tapi ga pernah selaki pun saya ciuman. Ga tau kenapa sebenernya saya juga ingin berciuman dengan bapak.”
Aku masih mendiamkan kontolku terbenam seluruhnya di dalam memek Yuni. Kemudian aku pun mencium dan melumat bibirnya. Awalnya dia menolak dan berkata ,”Maaf Paakkk...saya hanyaa berciuman dengan cowo yang bakal jadi suami saja...ga papa kan pa....?”. Aku hanya diam dan menatap matanya dan kembali berusaha untuk mencium bibirnya, penolakan kembali aku dapatkan. Yuni tampak menolehkan wajahnya ke samping. “Ayoo dong Yun, aku inginmencium bibir kamu, biar tambah lebih enak buatku.” Ke pegang rahang Yuni dan kupalingkan kembali wajahnya ke arah ku. Kudekatkan wajahku dan menciumnya. Kali ini Yuni tak menoleh dan membiarkan aku menciumi, menjilati bibirmya. Akan tetapi selama beberapa saat dia belum juga membalas ciuman ku. Aku pu tak tinggal diam, aku mulai menggenjot kontolku dan ku genjot dengan keras ,sehingga membuat Yuni terpekik pelan. Pada saat dia memekik itulah aku mulai memasukan lidah ku kedalam mulutnya dan mulai menyapu seluruh bagian dalam mulutnya. Perkiraan ku ternyata tepat, sambil terus menggoyangkan pantatku, Yuni meulai mebalas ciuman ku, bahkan dia lah yang menjadi lebih agresif menyedot dan menjilati lidahku. Memang terasa berbeda sekali, kurasakan sensasi yang lebih nikmat disaat menggenjot Yuni ditambah dengan aksi sedotan mulut nya. Tak berapa lama aku semakin cepat menggenjot pantatku. Kurasakan air maniku akan segera keluar .Dan tampak Yuni pun ikut menggoyangkan pantatnya, dan aku tau bahwa dia pun akan segera mencapai orgasme nya yang ketiga kali. Aku pun semakin mempercepat genjotanku, dan kemudian menekan pantatku sekuat tenaga sehingga kontolku terbenam seluruhnya di dalam memek nya. “Aaahhh....aakkuu ..kkeellluuaarrrrhhh........crooottt...ccroooott.. .ccrroooooottt..”. Yuni pun berteriak dan mencengkram pantatku dengan kuat. “Aaaaahhhhh.....sssshhhhh...ooouuuucchhhh.....ssss ayyyyaaaahhh,..jjuggaaa pppaaakkkk....!!!”. dan kurasakan memek Yuni kembali berkedut dan kali ini terasa seakan menghisap kontolku sehingga kontolku serasa tersedot lebih dalam ke dalam memeknya. Terasa seluruh syaraf yang ada di dalam tubuhku seperti tersengat listrik akibat kenikmatan yang luar biasa itu. Tak lama kemjudian aku pun ambruk di sebelah tubuh Yuni yang sama tergolek lemas.
“Yunnnhh...hhmmpphh..memek kamu..toopp baangeett ...dehhh.” Kataku sambil mengecup jidatnya. Yuni pun tersenyum dan menjawab,’Sama paakk...kontol bapak lebih enak dari pada cowok saya...”. Aku pun bertanya kepada Yuni,” tadi katanya ga mau ciuman, katanya kalo ciuman Cuma buat suami nyu doang, koq mau sih di cium aku?”. Yuni menatapku dan tersenyum sambil berkata, “ga tau Pak, selama ini saya hanya berciuman dengan pacar saya. Memang saya pernah ML dengan beberapa cowok kenalan saya, tapi ga pernah selaki pun saya ciuman. Ga tau kenapa sebenernya saya juga ingin berciuman dengan bapak.”
Yuni
terdiam sejenak dan kembali berkata,”Mungkin saya bener-bener suka sama
Bapak, walau baru jalan sekali ini, tapi kontol bapaklah mungkin yang
membuat saya mau dicium sama bapak.” Aku pun berkata ,”Saya sudah punya
istri loh, kamu mau berhubungan dengan cowo beristri?”. Yuni tertawa
kecil dan menjawab ,”Kalau saya ga mau ngapain saya ML dengan bapak?”.
Aku pun mengecup keningnya dan berkata ,”Tapi saya ga bisa kalau harus
berhubungan serius dengan orang lain selain istriku. Apa kamu mau kalau
kita hanya berhubungan sebatas seks saja?” .Yuni tersenyum dan
menganggukan kepalanya ,”Buat saya sih ga masalah Pak, Bapak ga usah
takut saya bakalan nuntut apa pun, karena saya juga sekedar butuh seks
nya saja”.
Kami pun tertidur dengan berpelukan . ketika aku bangun tampak jam menunjukan pukul 08:30 pagi. Aku pun bergegas bangun dan hendak ke kamar mandi untuk mandi dan berangkat kerja. Sakan tetapi tanganku di tarik kembali oleh Yuni. “Pak, kita ga usah masuk kerja hari ini yuk....Saya masih pengen ML dengan bapak hari ini....boleh kan?”. Aku terdiam sejenak dan tersenyum ,”Ok, aku telpon ke kantor dulu yang untuk minta ijin, kamu juga jangan lupa telpon kantor juga ya “. Maka kamimpun melanjutkan kegiatan “kenikmatan” kami sampai malam harinya. Aku pun mengantarkan Yuni pulang ke rumahnya. Dan dapat ditebak Yuni pun menjadi “stock”petualangan seks ku yang kedua setelah Tante Sri. Masih ada target selanjutnya untuk kujadikan bagian dari petualangan ku ini. Masih ada Tante A Yung, istri boss ku, dan Mbak Meri penjual nasi di kantin pabrik ku.
Kami pun tertidur dengan berpelukan . ketika aku bangun tampak jam menunjukan pukul 08:30 pagi. Aku pun bergegas bangun dan hendak ke kamar mandi untuk mandi dan berangkat kerja. Sakan tetapi tanganku di tarik kembali oleh Yuni. “Pak, kita ga usah masuk kerja hari ini yuk....Saya masih pengen ML dengan bapak hari ini....boleh kan?”. Aku terdiam sejenak dan tersenyum ,”Ok, aku telpon ke kantor dulu yang untuk minta ijin, kamu juga jangan lupa telpon kantor juga ya “. Maka kamimpun melanjutkan kegiatan “kenikmatan” kami sampai malam harinya. Aku pun mengantarkan Yuni pulang ke rumahnya. Dan dapat ditebak Yuni pun menjadi “stock”petualangan seks ku yang kedua setelah Tante Sri. Masih ada target selanjutnya untuk kujadikan bagian dari petualangan ku ini. Masih ada Tante A Yung, istri boss ku, dan Mbak Meri penjual nasi di kantin pabrik ku.
Tamat
Cerita Hot Banget
BalasHapusJAGAN LEWATKAN PUNYA ANE GAN DI JAMIN CROOOTTT '' KLIK '' SAJA DI BAWAH INI
Cerita Hot Dewasa Terbaru Dan Terpanas
Tante Paling Hot Berpose Menantang Bikin Sange
Cerita Lucu Hot Lelaki Tua Dengan Gadis Muda Bohay
Foto Bugil Bikin Horny Tante Imut Pose Hot
Foto Artis Indo Nam Eun Ju Model Top Korea Cantik Dan Seksi
Cerita Hot Nikmatnya Pacaran Dengan Ibu Kostku
Cerita Dewasa Mama Tiriku Hot Banget
fotoo uhhh ohh...
BalasHapusgambar hot terbaru 2015,video sex,zona dewasa
http://bangdolly.com
=p~
fotoo uhhh ohh...
BalasHapusgambar hot terbaru 2015,video sex,zona dewasa
=p~
Cerita Mesum Seks Dewasa
BalasHapusCelsi, Gadis Cantik Korban Pemerkosaan Massal
Sahabatku Devi Azhari kena Gangbang
Pemerkosaan Dua Primadona Sekolah
Perkosaan jilbab pegawai
Pemerkosaan Dokter Amoy Muda yang Belagu
HASRATKU KEPADA WANITA
BalasHapuspin BBm 298141BF / 0813-21112-060
obat pembesar penis
obat pembesar alat vital
alat bantu sex
alat sex murah
alat sexualitas pria wanita
INFO BUAT SEMUA...LINK ONLINE SHOP TERPERCAYA JAKARTA ANTAR GRATIS COD,NO TIPU JAMIN
BalasHapusPembesar penis Sudah terbukti di seluruh indonesia toko obat pembesar penis
Obat Kuat Pria Mengatasi ejakulasi dini,keluar cepat,kurang puas berhubungan (PUASKAN ISTRI ANDA )
Vidio sex vidio sex japaness
Cerita Janda-Janda sange
Peninggi Badan silahkan kunjungi.
Jual obat aborsi asli, ampuh, terbaik dan bergaransi 082242554625
BalasHapuscara melunturkan atau menggugurkan kandungan dengan aman tanpa beresiko tinggi sesuai prosedur medis dan dilakukan oleh tenaga ahli specialis obgyn / kandungan. (dr. brian, spog)
KUNJUNGI WEBSITE KAMI :
www.jualobataborsiasliterbaik.blogspot.com
www.klinikvimaxherbal.blogspot.com
Silahkan mampir juga ketempat ane gan,. kunjungan perdana gan,.
BalasHapusSindikat 69
Kumuh 69
Lendir Crot
Silahkan mampir juga ketempat ane gan,. kunjungan perdana gan,.
BalasHapusSindikat 69
Kumuh 69
Lendir Crot
Basah 69
Memek Hot 69
Soft Kompi 32
Software Manja
Kompi Software 32
Kumpulan Foto Bugil dan Cerita Seks
BalasHapus(k) (k) (k) (k) (k) (k) (k) (k) (k)
BalasHapusJUAL PRODUK ALAT BANTU SEX PRIA WANITA TERLENGKAP DAN MURAH :
Boneka Full Body
Vagina Pantat Getar Elektrik
Vagina Berbulu Getar Elektrik
Vagina Senter
Vagina Getar Goyang Suara
Vagina Getar
Vagina Silikon Manual
Penis Telur Tempel Getar Goyang
Penis Getar Goyang Maju Mundur
Penis Ikat Pinggang
Penis Getar Silikon
Penis Tekuk Manual
Kapsul Penggetar Wanita
Penis Getar Elektrik
(h) (h) (h) (h) (h) (h) (h) (h) (h)
PUSAT PENJUALAN OBAT PEMBESAR PENIS, OBAT KUAT, PEMBESAR PAYUDARA, PERANGSANG, KOSMETIK, KESEHATAN, DLL.
BalasHapusVIMAX CAPSUL 100% ORIGINALVimax Asli : Pembesar Penis Dan Pemanjang Penis PERMANEN.
Apakah anda kurang puas dengan ukuran PENIS anda?
Cepat keluar ketika berhubungan?
Terasa lembek & kurang bertenaga ?
VIMAX – APA KHASIATNYA?
» Menambah Besar dan Panjangkan penis ( hingga 6 cm bahkan bisa lebih )
» Menghilangkan / Mengatasi ED (Ejakulasi Dini)
» Menggeraskan Penis yang aslinya loyo & Tahan Lama
» Suplemen penambah stamina saat berhubungan intim
» Permanen tidak akan kembali menggecil lagi.
- Stoke Ready
- @ IDR 500.000,-
PEMESANAN / KONSULTASI
SMS/Tlp Only : 0822 2666 9656
Pin BB only. : 283DCD92
Promo Bulan ini beli 2 gratis 1 + free ongkir
* PRODUK KAMI LAINYA *
> OBAT KUAT SEX
> PERANGSANG
> KESEHATAN
> KOSMETIK
> PEMBESAR PAYUDARA
> PEMBESAR PENIS
> ALAT BANTU SEX PRIA
> ALAT BANTU SEX WANITA
Note : Coba anda klik samalah satu.
Thanks. From to : Mr.Rama
KLIK DISINI